Selamat Datang Di KITAKEMANA.NET

Biasa Ngeblog ?
Mau jadi bagian dari kitakemana.net ?
Yuk gabung jadi penulis disini dengan cara mengirimkan email biodata kamu ke info@kitakemana.net atau mention ke @gembelpacker

Partisipasi kamu disini sangat dibutuhkan demi meramaikan blog ini ...

Tips Pejalan

Selasa, 13 Agustus 2013

budaya, mancanegara, terkini

Uniknya Idul fitri Di Berbagai Negara


Lebaran atau hari raya Idul Fitri merupakan hari yang paling membahagiakan bagu umat islam diseluruh dunia sebab pada hari raya Idul Fitri umat muslim sedunia merayakan kemenangan setelah berpuasa menahan hawa nafsu selama satu bulan penuh. Ternyata tidak hanya di Indonesia saja yang memiliki tradisi dalam menyambut lebaran di berbagai belahan negara di dunia juga memiliki cara cara tersendiri untuk merayakan hari lebaran Idul Fitri, mau tahu tradisi semacam apa iti simak 10 tradisi unik lebaran di berbagai negara di dunia.

1. Australia
Sebagai salah satu negara terdekat dari Indonesia, Australia merayakan Lebaran dengan cukup meriah. Hal ini tentu sangat istimewa mengingat Australia bukan negara muslim. Perusahaan memberikan toleransi kepada karyawan yang muslim untuk mendapat libur, kawasan yang mayoritas muslim pun dapat menggunakan jalanan umum untuk shalat Ied. Australia memang negara sekuler yang memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk mempraktikkan ajaran agamanya masing-masing.

2. Arab Saudi
Di Riyadh, Arab Saudi, perayaan Lebaran kental dengan kesenian. Sejumlah pagelaran diadakan, misalnya teater, baca puisi, parade, dan pertunjukan musik. Para saudara kita di sana mendekorasi rumahnya agar terlihat meriah dan menarik. Bila Indonesia punya ketupat dan opor ayam, Arab Saudi punya daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

3. China
Mengunjungi makam leluhur, membersihkan dan mempersembahkan doa adalah tradisi saudara kita di China sana. Tradisi doa ini pun dilakukan khusus untuk menghormati ratusan ribu muslim yang tewas selama Dinasti Qing dan selama Revolusi Kebudayaan. Lebaran ditetapkan sebagai hari libur dan saat itu kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Ied, umat muslim makan-makan dan bersilaturahmi.

4. Turki
Festival Gula atau Seker Bayram merupakan nama untuk Idul Fitri bagi orang Turki. Kemungkinan sebutan ini muncul karena tradisi mereka saling mengantarkan manisan di hari raya Idul Fitri. Seperti tradisi sungkem di Indonesia, anak-anak di sana juga bersalaman dan sembah sujud kepada orangtua. Kemudian orangtua membalas dengan ciuman di kedua pipi sebagai simbol kasih sayang. Setelah itu, anak-anak pun mendapatkan hadiah berupa koin uang, permen, atau manisan.

5. Malaysia
Tradisi merayakan Lebaran di negeri tetangga itu ternyata tak jauh berbeda dari masyarakat di Indonesia. Malah bisa dibilang sangat mirip. Sebagai hidangan khas, masyarakat Malaysia makan ketupat, lemang, lontong, dan rendang. Setelah shalat Id, mereka berziarah ke makam kerabat. Di rumah, anak-anak akan memberikan hormat kepada orangtua. Orang yang sudah dewasa dan berpenghasilan memberikan uang kepada kerabat yang lebih muda.

6. Suriname
Negara ini bisa dikata memiliki kedekatan psikologis dengan Indonesia karena sebagian penduduk Suriname merupakan keturunan suku Jawa yang dikirim ke negeri itu sebagai kuli kontrak pada masa penjajahan Belanda. Tradisi ied mubarok (lebaran) di negara ini bisa dibilang sangat unik karena penetapan hari Lebaran dilakukan berdasarkan perhitungan mereka sendiri dengan menggunakan prajangka atau perhitungan ala primbon Jawa peninggalan nenek moyang sejak ratusan tahun lalu.

7. Afrika Selatan
Setiap tahun orang-orang akan berkumpul di Green Point, Cape Town, untuk menyaksikan datangnya hari terakhir Ramadhan bersama kerabat sambil berbuka puasa. Setelah maghrib, biasanya diumumkan tentang datangnya hari raya lebaran dan masyarakat berkesempatan untuk melaksanakan shalat Ied yang dilanjutkan dengan berkunjung ke rumah sanak saudara.

8. India
Pemeluk islam di India biasanya akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi untuk melakukan shalat Ied. Masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, ibu kota India. Mereka juga menyiapkan hidangan khusus yang disebut dengan siwaiyaan, yakni campuran bihun manis dengan buah kering dan susu. Siwaiyaan hadir dalam beragam bentuk dan warna.

9. Fiji
Di negara kecil Fiji pun terdapat tradisi serupa. Negara tersebut memang mayoritas non-Muslim. Namun, ada tradisi unik dalam perayaan Idul Fitri. Hidangan spesial khas Idul Fitri adalah samai, mi manis yang dicampur dengan susu. Samai disajikan bersama samosas, sejenis kari ayam atau daging. Uniknya, hanya kaum pria yang datang ke masjid untuk shalat Ied.

10. Amerika Serikat

Seperti dikutip dari laman VOA, komunitas masyarakat muslim yang ada di negara ini menginformasikan datangnya hari raya lebaran melalui sambungan telepon ataupun internet (e-mail). Uniknya, karena mayoritas muslim disana merupakan kalangan imigran, maka pakaian yang dikenakan berwarna-warni sesuai dengan negara asalnya. Selesai shalat, dilanjutkan dengan saling mengucapkan Happy Eid atau Eid Mubarak antar sesama jemaah Shalat Ied, para kenalan dekat, dan kaum kerabat.

Sumber : http://palingseru.com/12335/10-tradisi-unik-lebaran-di-berbagai-negara
Copyright © Palingseru.com 
Selasa, 13 Agustus 2013 - Redaksi: Unknown

Minggu, 11 Agustus 2013

budaya, indonesiaku

Ngaben Upacara Membakar Raga

                         Mayat yang dibawa dari rumah duka menggunakan singgasana ditutunkan di tempat pembakaran. |Rico Sinaga

 
Kitakemana.net, Bali - Pernahkah anda terbayang setelah meninggal akan dibakar hingga hangus dan jadi abu?. Buat non Hindu itu menjadi momok yang tabu dan menakutkan. Namun jika melirik ke sisi lain dari agama dan budaya masyarakat Hindu, itulah ritual yang wajib bagi mereka di akhir hayatnya. Terdengar aneh dan tidak masuk akal jika badan manusia yang notabene adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna harus dibakar dan debu dari tulang-tulangnya akan dibuang ke laut lepas.

Ngaben adalah rangkaian acara kremasi atau penyucian diri bagi kaum Hindu. Sebagai wujud pembersihan diri, acara Ngaben pun dilaksanakan untuk setiap golongan walau ada elemen-elemen yang berbeda disetiap pelaksanaannya.


                       Para warga yang hadir menyaksikan prosesi adat sebelum mayat dibakar. |Rico Sinaga


Beberapa waktu lalu saya menyaksikan langsung prosesi Ngaben di salah satu banjar/RT di Denpasar, Bali. Hal pertama yang saya saksikan adalah sekumpulan orang berpakaian khas adat Bali berkumpul di lokasi pengabenan atau sejenis ruang terbuka yang dijadikan pemakaman untuk umat Hindu.

Disudut halaman terdapat sekelompok pria-pria berseragam lengkap dengan peralatan musik tradisional Bali. Ada pula ibu-ibu yang sibuk mempersiapkan semacam seserahan untuk acara tersebut. Kemudian pecalang-pecalang (sebutan untuk kelompok pengamanan di Bali) bersiap membantu agar acara khusuk dan tertib. Pepohonan yang menjulang tinggi dan bentuk yang aneh membuat suasana menjadi bertambah mistis.

Dalam tradisi umat Hindu, Ngaben hanya dapat dilaksanakn apabila memenuhi beberapa syarat untuk layak dilangsungkannya acara Ngaben untuk orang yang meninggal. Yang pertama, Ngaben dapat dilakukan apabila pihak keluarga sudah siap dari segi dana dan kesepakatan. Kdua, yang bersangkutan dalam hal ini yang meninggal semasa hidupnya ingin dilakukan Ngaben begitu ia setelah meninggal.


                          Mayat dimasukkan ke dalam tubuh sapi untuk didoakan sebelum dibakar. |Rico Sinaga



                       Mayat kasta atas akan dimasukkan kedalam tubuh sapi. | Rico Sinaga



Jadi bagaimana kalau yang bersangkutan tidak bersedia dilakukan acara tersebut? itu artinya mayatnya di kuburkan terlebih dahulu hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kemudian setelah beberapa tahun jasadnya digali kembali untuk dilakukan prosesi Ngaben.

Acara ngaben biasanya menelan dana yang tidak sedikit, itu sebabnya butuh perencanaan yang matang dan kesiapan dana. Jika yang yang bersangkutan tidak bisa membiayai untuk acara, Banjar/RT biasanya melakukan proses Ngaben secara massal atau serentak.

Perbedaan kasta yang sudah mendarah daging dari nenek moyang mereka akan sangat tampak jelas dalam acara Ngaben. Jika ia berasal dari keluarga kaya dan kasta tinggi maka proses Ngaben akan dilakukan besar-besaran. Sebaliknya, jika berasal dari rakyat jelata, maka acara Ngaben berlangsung sederhana saja.


                                                    Api yang cukup besar membakar mayat yang ada di dalam tubuh sapi. |Rico Sinaga


Bertepatan pada acara Ngaben kali ini, saya beruntung menyaksikan proses Ngaben dilaksanakan untuk dua orang sekaligus. Satu dari keluarga yang cukup kaya dan satu lagi dari keluarga biasa. Perbedaan kontras yang jelas terlihat adalah, tempat pembakaran mayat dari keluarga yang lebih kaya dan kelas atas tentunya lebih tinggi dibanding kelas bawah.

Hewan tiruan dari sapi adalah tempat mayat untuk kaum atas yang kemudian mayatnya dimasukkan kedalam tubuh sapi sebelum dibakar. Untuk orang yang kelas bawah mayatnya hanya dibungkus kain putih dan diletakkan di atas tumpukan batang pisang

Pemilihan simbol sapi sebagai wadah mayat sebelum dibakar bukan tanpa alasan. Umat Hindu meyakini bahwa sapi adalah hewan suci. Itu alasaannya mengapa di Bali sangat banyak sapi dipelihara. Jadi, jika berkunjung ke Bali akan susah menemukan olahan makanan yang berbahan sapi.


                              Proses pembakaran mayat dilakukan dua hingga tiga orang petugas. |Rico Sinaga


Proses pembakaran dilakukan menggunakan tembakan gas dengan tekanan tinggi yang mampu menghanguskan balutan kayu dengan cepat. Biasanya ditengah-tengah pembakaran mayat, warga dan kolega dekat sembahyang disekitaran pembakaran. Lantunan musik juga selalu mengiringi proses pembakaran.  Setelah jadi abu, mayat yang dibakar akan dibuang ke laut lepas. Salah satu pantai yang biasanya digunakan adalah pantai Sanur, Denpasar.

Tidak sulit menemukan upacara Ngaben di Bali. Hampir setiap minggu ada saja acara yang dilaksanakan di Bali. Biasanya diadakan di tempat umum dengan ruang terbuka. Buat anda yang tidak tahan melihat upacara seperti ini sebaiknya jangan terlalu dekat dengan mayat agar tidak terbayang-bayang. Saya saja hingga sekarang masih sering teringat dengan sosok yang dibakar tersebut. It's like a horror film on tv!
Minggu, 11 Agustus 2013 - Redaksi: richotraveling

Artikel Terbaru

Follow Kita Kemana

thanks to following kita kemana
Destinasi
Terbaru
Wisata Kuliner
 
 
Copyright © 2013. Kitakemana.net - First Blog Portal and Travel News in Indonesia
Website Created by #gembelpacker
Powered by Blogger